ENGKAU LEBIH CANTIK DARI BULAN PURNAMA
oleh:
MUHAMMAD YASIR
GADIS BUTA, BISU, TULI
MAHMUD Al-Mishri menceritakan kisah berikut ini dalam bukunya, “Laa
tahzan wab tasim lilhayah” Dahulu, ada seorang pemuda alim bernama Tsabit bin
Nu’man. Suatu hari , ia memasuki sebuah
kebun apel. Karena sudah seharian belum makan, ia pun memetik satu buah apel
lalu memakan separuhnya, setelah itu ia berjalan menuju sungai untuk minum.
Tiba-tiba
ia sadar,”Celaka engkau wahai Tsabit, bagaimana engkau bias memakan hasil
tanaman kebun ini, tanpa terlebih dahulu
meminta izin kepada pemilik kebun….?”batinya menyesal. Tsabit mencari
pemilik kebun dan meminta darinya kehalalan apel yang telah dimakannya.” Saya
takut, makanan yang tidak halal ini akan mencelakakanku di kemudian hari,’ Kata
Tsabit setelah menceritakan perbuatannya.
Pemilik
kebun berkata, “ Demi Allah, aku tidak akan ridha dengan perbuatanmu, sebelum
engkau memenuhi satu syarat yang kuajukan kepadamu.” Tsabit bin Nu’’man
bertanya,’ Apakah syarat itu wahai tuan..? Pemilik kebun “ Engkau harus
menikahi putriku satu-satunya..! Tsabit bin Nu’man heran,”Apa.? Aku harus
menikah dengan putrimu? Pemilik kebun menjawab. “ iya. Tapi Putriku adalah
seorang gadis yang BUTA, BISU, DAN TULI.’ Meski terkejut, Tsabit bin Nu’man
berkata dalam hati.”Aku tidak mungkin
menikah dengan gadis buta, bisu dan tuli. Tapi, dari pada Allah
memasukkan aku ke dalam neraka-nya dan meminum nanah karena aku memakan buah
apel yang tdak halal, maka aku harus menerima tawaran pemilik kebun ini. Aku
takut kepada Allah.”
Berhari-hari
Tsabit nin Nu’man membayangkan akan menjalani hidup dengan seorang wanita cacat. Ia terus dihinggapi rasa was-was, hingga katika
Tsabiit di persilahkan memasuki bilik pengantin, Laa haula wala quawata illa
billah, gadis itu langsung menyambutnya dengan ucapan, ‘ Assalamualaikum.”
Tsabit seakan tak percaya, seolah-olah a sedang memandang bidadari
surge.
Tsabit yang terkejut bertanya,” Apa yang
terjadi…? Ayahmu mengatakan bahwa engkau adalah gadis buta, tuli, dan bisu,
padahal kenyataannya kau adalah wanita yang sempurna.
Gadis
itu menjawab,” Ayahku telah berkata jujur.
-
Allah. Aku tidak pernah
berbicara kepada seorang laki-laki yang
bukan mahramku.
-
Aku juga gadis Tuli, karena
aku tidak pernah duduk di majelis tempat
para wanita betah berlama-lama membicarakan kejelekan saudaranya., Aku tidak
pernah terlibat dengan pembicaraan yang tidak pernah mendatangkan manfaat
kepada diriku dan agamaku.
-
Aku juga Buta, karena aku
tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan Allah.
Subahanallah,
Allah telah mempertemukan dua hamba yang saleh dalam satu mehliga rumah tangga
yang bahagia dan penuh kedamaian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar